harga porang anjlok

5 Penyebab Harga Porang Anjlok

Daftar Isi Artikel

Para petani porang saat ini lagi menanti harga porang Semester II Tahun 2022 bisa naik minimal sama dengan harga porang tahun lalu. Petani porang lagi galau dan banyak yang bertanya penyebab harga porang anjlok tahun ini.

Harga porang pada tahun 2022 hingga pertengahan tahun ini tidak sesuai dengan prediksi di tahun lalu. Tahun lalu, sejumlah pakar dan pelaku usaha porang memprediksikan bahwa tahun 2022 akan menjadi tahun keemasan bagi harga porang.

Namun kenyataannya sampai pada bulan juni 2022 harga porang justru anjlok, merosot tajam sampai harga dua ribu rupiah. Hal ini tentu membuat kecewa para petani porang. Bahkan tidak sedikit yang mulai melirik tanaman lain untuk dibudidayakan.

Anjloknya harga porang di tahun 2022 tidak hanya terjadi karena sifat dasar fluktuasi harga barang yang biasa terjadi di pasar, tetapi ada beberapa faktor penyebab harga porang anjlok yang lain. 

Ini beberapa penyebab harga porang anjlok

1. Belum Memasuki Musim Panen

Tahun 2022 musim panen porang kebanyakan berlangsung pada musim kemarau. Sedangkan di musim penghujan merupakan masa tumbuh bagi porang.

Sebagaimana kita ketahui bahwa awal tahun di Indonesia merupakan musim penghujan. Dimana musim kemarau biasanya terjadi antara bulan april hingga agustus.

Tetapi curah hujan di Indonesia ini biasanya masih cukup tinggi sampai pada bulan mei. Oleh karena itu, panen porang yang bagus ialah yang dilakukan antara bulan juni sampai bulan agustus.

Sebab porang yang bagus adalah porang yang dipanen ketika kadar airnya tidak terlalu tinggi dan telah mengalami dorman.

Kalau pun ada pengepul porang yang melakukan pembelian pada awal tahun atau saat musim hujan, maka harga yang diberikan pada petani akan rendah.

Sebab, para pengepul ini akan mengkonversikan porang basah yang mereka beli menjadi porang kering yang nanti dihasilkan.

Dimungkinkan pula, porang yang dipanen di saat masih musim hujan akan memiliki kualitas yang jelek, karena belum dorman serta mengandung air yang tinggi.

Baca juga :   Wow! Harga Porang 2022 Update Terbaru

2. Kualitas Umbi Porang Jelek

Mahalnya harga porang tahun 2021, membuat antusiasme petani sangat tinggi untuk menanam porang produksi. Yakni dengan menanam porang sebanyak-banyaknya dengan tujuan untuk dijual. Dampak positifnya tentu produksi umbi porang dalam negeri meningkat. 

Namun terdapat pula dampak negatifnya. Ketika harga porang sedang tinggi, petani berbondong-bondong memanen dan menjual porang milik mereka, tanpa memperhatikan kualitas serta kondisi porangnya sudah layak panen atau belum. Hal ini membuat kualitas porang yang dijual menjadi jelek. 

Selain itu cara tanam porang dan cara perawatan tanaman porang yang tidak tepat juga menghasilkan porang dengan kualitas yang tidak baik.

Ada sebagian petani yang membudidayakan porang tanpa mempelajari ilmu budidaya porang terlebih dahulu. Tentu saja jika kualitas porangnya jelek para buyer di luar negeri enggan menerima porang dari Indonesia, sehingga ekspor porang menjadi terhambat.

3. Pasokan Porang yang Melimpah

Semakin banyaknya petani porang, membuat pasokan porang sangat melimpah di musim panen. Sebab di Indonesia tentu saja musim panen akan berbarengan. Tetapi penyerapan dari pabrik dan eksportir belum sesuai dengan pasokan yang ada. 

Permintaan porang dunia memang sangat tinggi, tetapi produksi porang ekspor di dalam negeri masih terbatas. Di antaranya karena masih sedikitnya pabrik pengolahan porang.

Sedangkan ketentuan pemerintah saat ini melarang ekspor porang dalam bentuk umbi basah. Sehingga untuk melakukan ekspor umbi porang harus diolah terlebih dahulu setidaknya menjadi chips porang kering.

Melimpahnya pasokan membuat terjadinya antrian panjang dalam proses produksi. Pihak pabrik tentunya tidak bisa menanggung resiko kerusakan umbi porang yang belum bisa masuk proses produksi, sehingga membatasi penerimaan umbi disesuaikan dengan kapasitas produksi mereka.

Semua itu membuat porang terkesan susah diserap pasar dan harganya menjadi murah, padahal hanya menunggu antrian produksi. 

Jika mengalami faktor seperti ini pihak pabrik atau eksportir biasanya menyarankan petani untuk menunda panen. Porang yang dibiarkan di dalam tanah tidak akan mengalami kerusakan, bahkan akan terus tumbuh dan membesar saat panen porang di musim berikutnya. 

Baca juga :   Berapa Penyusutan Porang Basah Menjadi Kering? Simak Penjelasannya

4. Panen Raya di Tiongkok

Dulu negara Tiongkok atau China menggantungkan kebutuhan porang dari porang yang diimpor ke negaranya. Tetapi beberapa tahun terakhir ini, negara mereka pun sudah mulai menanam porang dengan luas lahan yang tidak sedikit.

Dengan demikian, pada saat panen raya di negaranya, pihak buyer di sana membatasi penerimaan porang dari luar. Pabrik porang luar negeri di sana mendahulukan menggunakan hasil panen mereka sendiri.

Keadaan ini tentu saja sangat berpengaruh pada ekspor porang Indonesia, karena China merupakan salah satu negara terbesar yang menjadi tujuan ekspor porang Indonesia.

Terbatasnya penerimaan porang dari negara Indonesia di China, membuat tertundanya distribusi porang pada tingkat eksportir kita. Tentunya memberi dampak pula pada penyerapan porang di pasar dalam negeri.

5. Perjanjian Ekspor Porang Indonesia dengan China

Pemerintah Indonesia telah membuat perjanjian ekspor porang dengan negara China. Dari perjanjian tersebut pihak China memberikan syarat-syarat tertentu bagi porang yang bisa diterima di negaranya. Ada tiga hal yang sangat ditekankan, yaitu Food safety (keamanan pangan), Food, quality (mutu pangan), dan Traceability (ketelusuran).

Pihak China memberikan persyaratan tersebut karena sebelumnya menerima chips porang dengan kualitas yang jelek dari Indonesia, yaitu berjamur.

Sehingga pihak China tidak mau menerima impor porang dari Indonesia apabila ketiga persyaratan di atas tidak terpenuhi.

Hal tersebut membuat proses dan perizinan ekspor porang menjadi lebih ketat dan banyak prosedur serta dokumen yang harus dipenuhi dan diperbaiki.

Salah satu hal yang harus dipenuhi sebagai syarat ekspor adalah registrasi pabrik pengemasan dan lahan atau kebun porang.

Proses registrasi yang memakan waktu ini membuat pabrik masih banyak yang belum merilis harga kepada para petani.

Oleh karenanya harga porang masih mengalami ketidakjelasan, sebab pihak pabrik fokus dalam melakukan registrasi terlebih dahulu.

Itulah 5 penyebab harga porang anjlok yang sedang terjadi di Indonesia. Semoga saja panen kedepannya harga porang bisa bangkit lagi minimal sama dengan harga porang tahun lalu.

error: Sok atuh nulis sendiri, jangan asal copy aja hahaha !!