umbi porang bibit

Kelebihan dan Kekurangan Umbi Porang yang Tidak Dibongkar

Kali ini kita akan berbagi informasi bagi petani porang yang telah menanam porang di tahun 2020 dan juga bagi yang baru mulai menanam tahun 2021. Informasi ini mengenai kelebihan dan kekurangan umbi porang yang tidak dibongkar.

Perlu teman-teman ketahui bagi yang baru belajar menanam porang dari katak ya mau nggak mau harus nunggu 2 tahun atau dua musim kalau ditanam di tahun 2020 kemarin temen-temen harus nunggu nanti 1 tahun tidak bisa dibongkar di tahun 2021.

Kalau misal dipaksa panen tahun ini yah untuk bobot umbi porang itu masih dibawah 1 kg meskipun pabrik porang sendiri menerima umbi produksi itu dengan bobot 0,5 kg keatas.

Cuman kalau kami sarankan tunggu saja semusim lagi baru dipanen umbi porang. Terus apabila kita pertahankan dan tidak kita jual umbi porangnya, apakah sebaiknya umbinya dibongkar atau mungkin dibiarkan saja di tempat semula?

Sebelumnya kita coba perlihatkan umbi porang yang ditanam dari biji katak pada bulan oktober 2020 lalu hasilnya bisa dilihat digambar ini.

Ternyata hasil umbi porang dari biji katak yang ditanam baru semusim ini besarnya seperti ini dan kira-kira beratnya 2-3 ons.

Dan buat teman-teman yang telah menanam biji katak porang dari bulan oktober tahun lalu ini ada tiga pilihan yang bisa dipilih.

Pertama, umbi dibongkar dan dijadikan bibit umbi porang untuk dijual kepada petani yang biasanya membutuhkan bibit umbi porang dengan bobot dibawah 1 kg.

Kedua, umbi porang tetap dibongkar dan dikembalikan ke lahan yang tujuannya untuk mengolah lahan kembali agar pertumbuhan umbi porang semakin bagus.

Ketiga, umbi ini kita tidak bongkar tetapi dibiarkan saja dilahan semula. Nanti kita rawat kalau sudah tumbuh kembali di musim penghujan.

Dari ketiga pilihan ini mana yang lebih bagus dan lebih menguntungkan tergantung dari kebutuhan petani masing-masing yang jelas tidak merugikan buat kita.

Baca juga :   Cek Di Sini! Cara Membasmi Rumput Liar Tanaman Porang

Sedikit saya jelaskan teman-teman yah, kelebihan dan kekurangan umbi porang yang dibongkar dan umbi porang yang tidak dibongkar ditahun pertama.

Pertama jika umbi yang kita tanam ini kita tidak bongkar maka kelebihannya kita bisa menghemat biaya pengeluaran karena untuk membongkar umbi porang dengan lahan yang luas atau tanaman porang skala besar pasti membutuhkan pekerja yang cukup banyak.

Belum lagi biaya tanam kembali dan biaya perawatannya khususnya untuk pembelian pupuk karena umbi porang yang sudah dibongkar harus kita belikan lagi pupuk dasar yang biasanya kita pake pupuk kompos.

Dari sini saja modal awal belum kembali karena bagi teman petani porang pemula yang baru menanam di tahun 2020 jelas belum kembali modal karena belum bisa menjual hasil umbi produksi tahun ini.

Hal inilah yang harus jadi pertimbangan teman-teman bilamana memang nantinya menguntungkan yah monggo silahkan dibongkar. Jadi kelebihannya kita tidak membongkar umbi di tahun pertama ini jelas kita bisa menghemat biaya.

Namun begitu umbi yang tidak dibongkar juga memiliki kekurangan yakni kita tidak bisa menyortir kualitas umbi porang yang sudah dihasilkan meskipun kita biarkan dilahan atau umbi tetap di dalam tanah itu aman-aman saja cuma kita tidak bisa menyortir umbi yang bagus atau tidak karena bisa saja umbi yang dihasilkan itu diserang hama seperti gambar di bawah ini.

Biasanya umbi yang diserang hama seperti ini jarang jumlahnya banyak tapi biasanya ada sekitar 10% dari jumlah bibit katak porang yang kita tanam. Kondisi seperti ini menurut kami masih normal.

Kalau diawal penanaman sudah diberi anti hama itu cukup meminimalisir kejadian umbi diserang hama.

Jadi kelebihan umbi yg dibongkar itu tanahnya kita bisa olah kembali dan kualitas umbi porang yang akan dijadikan bibit porang itu bisa kita sortir dan hasilnya pasti lebih baik karena kondisi tanah lebih gembur dibandingkan tanah yang belum dibongkar akan cenderung padat.

Baca juga :   Seputar Kemitraan Budidaya Porang dan Syarat Menanamnya

Namun kekurangan umbi yang dibongkar akan membutuhkan biaya pengeluaran lagi yang juga harus diperhitungkan. Kekurangannya juga kalau kita paksa bongkar sangat berisiko sekali di pembusukan atau kena jamur untuk bibit yang sudah kita bawa pulang.

Umbi porang yang dibawa ke pulang biasanya ada beberapa umbibyang kena jamur atau hama lain itu juga merugikan kita sendiri. Sudah kita bongkar dan mengeluarkan biaya banyak tapi sudah sampai rumah disimpan ternyata banyak yang busuk.

Jadi dari kedua pilihan tadi antara umbi porang yang dibongkar ataupun tidak dibongkar sebenarnya sama-sama baiknya. Ketika kita biarkan tetap dalam tanah memang umbi porang ini tetap akan tumbuh dengan sendiri tanpa repot membongkar dan membawa pulang ke rumah.

Akan tetapi, misal kita bongkar memang kita punya keuntungan bisa mengolah lahan yang nantinya menentukan hasil akhir dari umbinya yang bisa berkembang secara maksimal dibandingkan umbi porang yang kita biarkan sampai musim kedua.

Tergantung pilihan petani masing-masing yang mana lebih menguntungkan tapi memang kawan-kawan nggak usah khawatir kalau memang nggak mau bongkar karena umbi porang aman dalam tanah, aman dalam artian tidak membusuk.

Kalau kami sendiri yang tanam porang dari bibit katak itu akan kami panen pada musim kedua dan umbinya tidak kami bongkar dimusim pertama. Lebih minimalisir resiko.

Intinya kami berusaha meminimalisir pengeluaran karena harga umbi porang produksi itu kita nggak tau harganya nanti. Jangan hanya fokus membuat tanaman porang subur tapi nanti ketika panen setelah kita kalkulasi bisa rugi.

Semoga informasi ini bermanfaat dan teman-teman bisa kunjungi pejelasan lengkap di video kami disini. Terima kasih telah membaca artikel kami.

error: Sok atuh nulis sendiri, jangan asal copy aja hahaha !!