Daftar Isi Artikel
Tanaman porang akan bernilai jika hasil panennya banyak dan berkualitas. Untuk itu para petani porang apalagi yang masih pemula harus tahu cara panen porang yang baik agar kualitas porang terjaga.
Seperti kita ketahui bahwa keberhasilan komoditas pertanian diukur dari kualitas dan kuantitas panen dari setiap tanaman yang dibudidayakan. Begitupun dengan budidaya tanaman porang.
Apabila hasil panen kualitasnya baik dan jumlahnya banyak, maka dapat disebutkan hasil pertanian tersebut berhasil. Tetapi jika yang terjadi sebaliknya, yaitu kualitas tidak bagus dan jumlahnya sedikit, menandai tidak berhasil.
Dengan demikian supaya hasil dari pertanian atau tanaman yang ditanam menjadi maksimal, perlu perlakuan yang optimal dari pra tanam hingga pasca panen. Hal ini tentu berlaku juga untuk tanaman porang. Agar hasil panen maksimal maka diperlukan perlakuan dan perawatan yang baik.
Salah satu yang harus diperhatikan adalah cara panen tanaman porang yang baik dan benar. Sebab sebagus apapun perawatan serta kualitas tanaman, apabila cara pemanenan salah, maka hasil yang diperoleh tidak akan bagus. Banyak hal yang harus diperhatikan di masa panen dan untuk panen tanaman porang.
Dari tanaman porang ada tiga macam bagian tanaman porang yang bisa dipanen, yaitu biji katak, biji/spora, dan umbi porang.
Pemanenan katak, biji, maupun umbi harus dilakukan dengan cara yang benar, supaya katak, biji, dan umbi yang dipanen tersebut menjadi katak dan umbi yang bagus.
Berikut ini cara panen porang yang benar:
1. Cara Panen Katak Porang
Katak porang adalah semacam buah pada tanaman porang yang biasanya muncul pada ketiak atau pangkal percabangan daun. Katak porang ini dapat dijadikan bibit untuk penanaman porang berikutnya.
Cara panen katak porang harus dilakukan dengan benar, agar katak menjadi bibit yang bagus dan berkualitas baik guna menghasilkan umbi porang yang baik setelah ditanam.
Waktu yang tepat untuk panen katak porang yaitu ketika tanaman porang sudah memasuki masa dorman yang ditandai dengan batang layu, kemudian kering di awal musim kemarau.
Lakukan pemenenan saat biji katak porang sudah lepas sendiri dari pohonnya. Katak yang sudah jatuh sendiri kr tanah diambil dan dikumpulkan untuk disimpan.
Hindari memanen katak yang masih menempel pada pohon, sebab katak belum siap panen dan masih menyerap nutrisi dari batangnya, meskipun batangnya sudah layu.
Katak akan masih mengalami pemadatan. Sehingga katak yang belum jatuh sendiri akan mengkerut jika dipanen paksa.
Setelah katak yang sudah jatuh sendiri dikumpulkan, lakukan penyortiran berdasarkan ukurannya. Katak yang besar disatukan dengan yang besar, sebaliknya yang kecil dengan yang kecil.
Kemudian simpan katak dengan baik ditempat yang tidak lembab dan bisa digunakan untuk bibit di masa tanam berikutnya.
2. Cara Panen Biji Bunga / Spora Porang
Selain umbi porang dan katak porang, petani porang juga biasa memanen biji bunga atau yang sering disebut spora untuk dipanen.
Biji bunga atau spora porang berasal dari pohon atau tunas porang yang tumbuh menjadi tunas bunga.
Jadi, ketika tunas porang tumbuh akan ada yang memunculkan daun seperti biasa, namun sebagian tidak muncul daun melainkan menjadi bunga yang nantinya menjadi gerombolan buah.
Di dalam buah yang bergerombol tersebut terdapat biji. Biji ini sama seperti katak, berfungsi untuk bibit. Meskipun ukurannya kecil-kecil, tapi biji atau spora ini dapat dijadikan alternatif bibit.
Biasanya bibit dari biji akan disemaikan terlebih dahulu baik di persemaian biasa atau di dalam polybag. Tidak langsung ditanam di lahan seperti bibit umbi atau bibit katak. Baru setelah tumbuh besar, bibit akan dipindahkan ke lahan untuk dijadikan tanaman produksi.
Biji bunga / spora porang yang dipanen harus yang sudah matang atau tua. Buah yang matang ditandai dengan warna yang sudah berubah menjadi merah. Atau bisa dipanen yang masih berwarna jingga, dengan catatan sudah mudah rontok ketika dipipil atau dilepas dari tangkainya.
Biasanya biji bunga atau buah ini tidak bisa matang atau tua secara serentak. Oleh
karena itu tidak disarankan memanen biji bunga / spora ini secara langsung dalam satu tangkai atau satu pohonnya. Melainkan dipipil dengan dipilih untuk biji yang sudah tua saja.
Setelah biji bunga / spora dipanen, bisa dikeringkan agar bisa disimpan lama. Bisa pula langsung disemai.
3. Cara Panen Umbi Porang
Tujuan utama menanam porang adalah untuk menghasilkan umbinya. Sebab umbi inilah yang bermanfaat untuk bahan produksi berbagai industri.
Umbi porang ini akan diolah di dalam negeri maupun diekspor untuk memenuhi permintaan pasar dunia. Umbi yang memiliki kualitas bagus tentu saja akan meningkatkan nilai jualnya.
Agar kualitas umbi porang terjaga, selain diperlukan penanaman dan perawatan yang benar, diperlukan pula cara panen yang tepat. Cara panen umbi tanaman porang yang benar adalah seperti berikut:
Pohon porang harus sudah memasuki masa dorman, masa dimana batang porang sudah layu dan kering. Ini terjadi di awal musim kemarau.
Tunggu satu atau dua bulan setelah pohon porang dorman, dengan tujuan supaya akar-akarnya sudah terlepas dari umbi. Sebab, akar yang masih basah pada umbi porang tersebut masih berfungsi untuk pemadatan umbi, sehingga nanti umbi lebih padat dan tidak mengkerut setelah dibongkar.
Setelah satu atau dua bulan dari masa dorman, bongkar umbi porang dengan hati-hati. Disarankan tidak menggunakan benda tajam seperti cangkul dan lainnya, karena dikhawatirkan akan melukai umbi. Gunakan saja kayu atau bisa langsung gali dengan tangan.
Bersihkan umbi porang yang sudah dipanen dari tanah dan akar yang masih menempel. Pastikan dilakukan dengan hati-hati jangan sampai menggores umbi tersebut.
Setelah umbi bersih, umbi sudah siap untuk dijual dan dikirim ke pabrik.
Demikian cara panen tanaman porang dengan benar. Pemanenan yang tepat baik pada katak, biji bunga / spora, maupun umbi akan menghasilkan hasil porang yang berkualitas. Terjaganya kualitas porang Indonesia, akan meningkatkan nilai dan citra porang Indonesia di mata dunia.