buah porang

Begini Fase Pertumbuhan Porang Agar Panen Melimpah

Tahun lalu tanaman porang booming di Indonesia, jadi banyak petani yang beralih menanam porang. Padahal banyak yang belum mengetahui fase pertumbuhan porang sehingga tidak sedikit yang mengeluh hasil tanaman porang mereka tidak sesuai harapan.

Setiap makhluk hidup memiliki fase pertumbuhan dalam masa tumbuhnya. Fase pertumbuhan antar makhluk hidup tentu saja berbeda. Fase pertumbuhan manusia, hewan dan tumbuhan akan berbeda, bahkan beda spesies saja bisa terdapat perbedaan.

Seperti manusia yang mengalami beberapa fase mulai dari fase dalam kandungan, fase kelahiran, fase bayi, fase kanak-kanak, fase remaja, hingga menjadi individu dewasa sampai meninggal dunia. Tumbuhan, termasuk porang pun memiliki yang namanya fase pertumbuhan porang. 

Setelah porang ditanam dengan pola tanam yang benar, porang akan mulai mengalami atau memasuki fase pertumbuhan porang. Fase-fase ini harus dilewati dengan baik agar pertumbuhannya sempurna. 

Para petani porang harus mengetahui fase pertumbuhan porang karena perlu adanya perlakuan khusus ketika porang yang kita tanam sedang mengalami fase tertentu.

Diperlukan perlakuan yang berbeda terhadap tanaman porang antar fase pertumbuhannya. Semua ini diperlukan agar porang yang ditanam dapat tumbuh dengan baik, sehingga akan memberikan hasil umbi porang maupun bibit katak porang yang maksimal.

Fase pertumbuhan porang terdiri dari:

A. Fase Vegetatif Porang

Fase vegetatif yaitu fase pertumbuhan awal yang dialami oleh porang sejak dari bibit porang ditanam.

Cara menanam porang, mulai dari persiapan lahan, pemilihan bibit porang, penentuan jarak tanam porang harus direncanakan dengan baik supaya fase pertumbuhan berikutnya dapat dilalui oleh dengan baik pula.

Nantinya diharapkan porang akan mengalami semua fase pertumbuhan secara sempurna, agar hasilnya pun memuaskan bagi petani.

Fase vegetatif tanaman porang merupakan masa untuk memunculkan akar, batang, serta daun porang.

Di fase vegetatif ini akar porang akan keluar dari bibit, batang dan daun akan terbentuk. Untuk memudahkan mengetahui porang sedang mengalami fase vegetatif, berikut ini ciri-cirinya:

  1. Usia tumbuhan di bawah 3 bulan dihitung dari saat bibit porang ditanam.
  2. Apabila bibit yang ditanam bongkar akan terlihat akar mulai muncul dari bibit tersebut. Akar pada tanaman berfungsi untuk menyerap nutrisi dari dalam tanah yang diperlukan oleh tanaman tersebut. Selain itu juga sebagai penguat tanaman agar batangnya dapat tegak dan tidak roboh.
  3. Terjadi pertumbuhan batang tanaman porang. Batang mulai panjang. Batang berfungsi untuk menyalurkan nutrisi yang diserap oleh akar dari dalam tanah ke seluruh bagian tumbuhan.
  4. Dapat terlihat daun yang terbentuk di bagian atas batang dan mulai mekar. Fungsi daun pada porang salah satunya untuk proses fotosintesis dengan bantuan dari sinar matahari. Porang merupakan tanaman berklorofil (zat hijau daun) yang membutuhkan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanannya.
Baca juga :   Pilih Mana, Tanaman Porang dari Bibit Katak atau Bibit Umbi?

Pada fase vegetatif ini, tanaman porang membutuhkan banyak unsur Nitrogen (unsur N). Unsur-unsur lain seperti Pospor (P) dan Kalium (K) tetap dibutuhkan. Tetapi kebutuhan akan unsur Nitrogen lebih banyak. Sedangkan unsur Pospor dan Kalium kebutuhannya lebih sedikit. 

Di fase vegetatif ini tanaman porang diperlukan pemupukan susulan yang pertama untuk memenuhi kebutuhan akan unsur-unsur yang diperlukan, terutama Nitrogen.

Beberapa pupuk yang cocok untuk diberikan pada tanaman porang di fase vegetatif di antaranya:

  • Pupuk kompos yang dibuat dari kotoran hewan baik kambing, sapi atau ayam. Akan lebih baik jika menggunakan kotoran hewan yang sudah difermentasi. Pupuk kompos ini merupakan pupuk yang lebih dianjurkan untuk digunakan.
  • Pupuk NPK. Pupuk ini memiliki kandungan unsur-unsur antara Nitrogen, Pospor, dan Kalium yang sama. Sehingga dapat digunakan untuk membantu pertumbuhan tanaman porang di fase vegetatif.

Beberapa pupuk lain yang bisa digunakan seperti pupuk ZA, dan Urea. Bisa juga pupuk organik lain yang penting kandungan unsur Nitrogennya tinggi.

Unsur Nitrogen lebih banyak dibutuhkan dalam fase vegetatif karena memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Untuk pembentukan dan memperkokoh batang. Sehingga batang porang dapat tumbuh besar, tinggi, dan kuat menopang tangkai daun hingga tidak mudah patah atau roboh.
  • Dapat membuat daun lebih hijau dan segar, supaya proses fotosintesis berjalan dengan lancar.

B. Fase Generatif Tanaman Porang

Setelah fase vegetatif selesai, maka fase pertumbuhan porang selanjutnya yaitu fase generatif. Pada tanaman lain, fase generatif merupakan fase pembentukan bunga dan buah. Sedangkan pada porang fase generatif adalah fase pembentukan dan pembesaran umbi serta katak (bulbil). 

Fase generatif pada porang ditandai dengan ciri-ciri di bawah ini:

  1. Usia tanam dari porang sudah mencapai rata-rata 3,5 bulan ke atas sejak saat tanam.
  2. Mulai muncul biji katak porang (bulbil) pada pangkal tangkai daun. Munculnya katak ini biasanya sama atau berbarengan dengan pertumbuhan umbi di dalam tanah. Semakin besar kataknya, maka umbi pun semakin besar. Apabila belum muncul katak, maka porang masih berada di fase vegetatif.
  3. Sudah tumbuh tunas atau batang kedua yang daunnya sudah mekar.
Baca juga :   Kualitas Terjaga Kalau Cara Panen Porang Seperti Ini

Pada fase generatif ini tanaman porang perlu diberikan pupuk susulan kedua. Unsur yang banyak diperlukan pada fase ini adalah unsur Kalium (K).

Pupuk yang cocok diaplikasikan pada porang di fase generatif di antaranya:

  • Pupuk kompos atau pupuk kandang.
  • Pupuk NPK. Karena pupuk NPK kandungan unsur-unsur N, P, dan K seimbang, maka bisa diberikan baik di fase vegetatif maupun di fase generatif.
  • Pupuk KCL. Pupuk KCL memiliki kandungan unsur Kalium yang tinggi, sehingga sangat cocok digunakan untuk pemupukan porang di fase generatif.

Unsur Kalium dibutuhkan lebih banyak di fase generatif karena berfungsi untuk pembesaran umbi secara maksimal.

Dalam penanaman porang, pemberian pupuk susulan sebenarnya cukup hanya dua kali saja. Yaitu saat fase vegetatif dan fase generatif, seperti yang telah dijelaskan di atas.

Namun jika pemberian pupuk sebanyak empat kali juga tidak masalah, hanya tentu biaya operasional yang dikeluarkan lebih banyak.

Pemberian pupuk susulan yang hanya dua kali dapat lebih mengirit biaya perawatan. Kunci utama dalam pemupukan porang agar hasil maksimal adalah terletak pada pemberian pupuk dasar.

Pemberian pupuk saat persiapan lahan sebelum penanaman tersebut cukup besar peranannya bagi pertumbuhan porang yang maksimal.

Itulah hal-hal yang bisa kami sampaikan terkait dengan fase pertumbuhan porang. Semoga bisa menambah pengetahuan dan pengalaman dalam budidaya porang tanaman.

Artikel terkait porang bisa anda ikuti melalui halaman facebook Petani Porang disini.

error: Sok atuh nulis sendiri, jangan asal copy aja hahaha !!