tanaman tumpang sari porang

7 Tanaman yang Cocok Untuk Tumpang Sari dengan Porang

Daftar Isi Artikel

Menanam porang sebenarnya bisa juga dengan sistem tanaman tumpang sari. Tapi kamu perlu ketahui juga tanaman yang cocok untuk tumpang sari dengan porang. Untuk itu mari kita bahas.

Sebenarnya, awalnya porang memang ditanam sebagai tanaman tumpangsari di lahan perhutani, yaitu di hutan pinus.

Hanya saja, setelah porang booming, banyak petani berinovasi menanam porang di lahan terbuka dengan pola monokultur.

Perawatan porang yang cukup mudah dan terbiasa tumbuh di hutan di antara tumbuhan lain, membuat porang bisa ditanam dengan cara tumpangsari.

Syarat tanaman yang cocok untuk dijadikan tanaman tumpangsari dengan porang, yaitu tanaman tidak berdaun lebar.

Ini supaya daun tanaman tumpangsari tidak menghalangi pohon porang dan tidak banyak menghalangi sinar matahari.

Sebab porang memerlukan sekitar 40-60% sinar matahari untuk proses fotosintesis dan menjaga kelembapan tanah.

Berikut ini tanaman yang cocok untuk tumpang sari dengan porang

1. Jagung

Jagung merupakan tanaman musiman yang bisa panen dalam waktu empat bulan. Daun pohonnya kecil dan memanjang bisa jadi tanaman yang cocok untuk ditanam tumpang sari dengan porang. Pertumbuhan batang serta daun jagung tidak akan mengganggu tanaman porangnya itu sendiri.

Yang perlu diperhatikan apabila melakukan sistem tumpang sari jagung dengan porang, jarak tanam jagung dibuat lebih jarang.

Penanaman yang terlalu rapat akan membuat jagung dan porang berasing dalam menyerap unsur hara atau nutrisi. Sehingga pertumbuhannya nanti akan sama terhambat.

2. Pohon/Kayu Tahunan

Porang yang di habitat aslinya tumbuh di hutan, di bawah naungan pepohonan, menjadikannya cocok ditumpangsarikan dengan pohon atau kayu tahunan. Kayu tahunan tersebut seperti mahoni, sonokeling, sengon, Pinus, Jati dan jenis kayu lainnya. 

Kayu-kayu tersebut merupakan kayu komoditas yang dapat dimanfaatkan petani sebagai naungan bagi porang.

Baca juga :   5 Faktor Penyebab Kegagalan Bertani Porang

Selain itu hasil kayunya juga dapat dijual dan menambah penghasilan. Dengan pohon naungan yang tepat, pertumbuhan porang akan sangat baik dan memberikan hasil yang optimal.

3. Tanaman Rempah-Rempahan

Tanaman rempah-rempahan atau temu-temuan atau Bahasa Latinnya Zingiberaceae seperti jahe, kunyit, lengkuas, dan lain-lainnya dapat menjadi tanaman tumpangsari dengan porang.

Cara menanam porang juga tergolong mudah dan praktis. Setelah rimpang diseleksi, bisa dibiarkan hingga tumbuh tunas 2 cm sampai 3 cm, kemudian dipindahkan ke lahan. Bisa juga rimpang langsung diletakkan pada lubang tanam di lahan, lalu ditimbun tanah tipis, bisa juga tidak ditimbun.

Walaupun rempah-rempahan ini akan tumbuh membentuk rumpun, tetapi tidak akan menghalangi pertumbuhan porang. Perhatikan saja jarak tanamnya agar tidak terlalu rapat.

4. Cabai

Tanaman cabai termasuk salah satu tanaman yang penting di Indonesia. Tanaman yang biasa digunakan untuk bumbu masakan ini harus selalu ada di dapur.

Harganya sering melambung tinggi, meskipun kadang juga merosot. Tetapi bisa dipastikan tetap laku, karena permintaan selalu ada setiap saat.

Berdasarkan hal tersebut, tidak ada salahnya jika petani memanfaatkan cabai untuk ditumpangsarikan dengan porang. Pohon cabai yang kecil dapat ditanam di sela-sela tanaman porang. 

5. Kelapa Sawit 

Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Perkebunan kelapa sawit sangat luas, baik itu milik korporasi maupun perkebunan milik rakyat.

Tetapi, saat baru penanaman atau ketika peremajaan kebun kelapa sawit, petani cukup lama menunggu hingga saatnya bisa memanen buah kelapa sawit. Yaitu sekitar tiga tahunan.

Oleh karena itu, selama masa tunggu hingga kelapa sawit berbuah dan bisa panen, lahan perkebunan  kelapa sawit bisa ditanami dengan porang.

Jarak tanam kelapa sawit yang cukup jauh antartanaman, membuatnya dapat dimanfaatkan untuk menanam porang sebagai tanaman sela.

Baca juga :   Jarak Tanam dan Ukuran Lubang Mulsa Tanaman Porang dari Katak dan Umbi

Pertumbuhan porang juga tidak akan terganggu dengan adanya pohon kelapa sawit. Terlebih ketika awal penanaman atau peremajaan kebun kelapa sawit.

Dengan sistem tumpangsari kelapa sawit dengan porang, di tiga tahun pertama petani kelapa sawit bisa mendapatkan penghasilan dari porang.

6. Cengkeh

Pohon cengkeh meskipun biasa tumbuh dengan daun yang rimbun, tetapi ukuran daunnya kecil-kecil.

Dengan demikian pohon cengkeh merupakan tanaman yang cocok menjadi naungan bagi porang. Sehingga penanaman porang dapat berhasil dengan ditumpangsarikan bersama cengkeh.

Selain itu, daun-daun cengkeh yang biasanya banyak berguguran, apabila tidak dipungut oleh petani, maka akan membusuk dan menjadi lapisan humus.

Tanah yang dilapisi humus akan membuatnya semakin gembur dan subur. Tanah yang gembur dan subur merupakan tempat ideal bagi pertumbuhan tanaman porang.

Semakin subur tanah tempat tumbuhnya, akan semakin maksimal kuantitas dan kualitas umbi porang yang dihasilkan.

7. Ubi Kayu/Singkong

Ubi kayu / singkong adalah tumbuhan yang biasa dimanfaatkan umbi dan daunnya. Umbinya dapat dijadikan bahan makanan seperti kolak, keripik, tapai, ataupun hanya dimasak dengan cara direbus, dibakar, maupun digoreng.

Sering juga dijadikan tepung tapioka yang berguna untuk membuat berbagai produk makanan turunan lainnya. Untuk daunnya biasa digunakan sebagai bahan sayur serta pakan yang baik untuk hewan ternak.

Meskipun bisa tumbuh lebih tinggi dari tanaman porang, singkong tetap dapat menjadi pilihan tanaman tumpang sari dengan porang.

Daunnya yang tidak lebar, membuat tanaman porang akan tetap mendapatkan jatah sinar matahari yang cukup. Pohonnya yang cukup kokoh juga dapat menjadi penghalang angin agar pohon porang tidak roboh. 

error: Sok atuh nulis sendiri, jangan asal copy aja hahaha !!