Setahun belakangan ini, kita dihebohkan dengan munculnya beras jepang yang bernama beras shirataki. Beras ini sempat viral karena disebut sebagai beras dengan 0 kalori yang bermanfaat bagi kesehatan.
Sebenarnya apa sih beras shirataki dan apa saja manfaat beras ini? Yuk simak fakta menarik seputar beras shirataki.
Meski sudah akrab dengan orang Jepang dan banyak diolah dalam berbagai macam bentuk makanan serta digunakan dalam bidang industri, nyatanya baru baru ini saja orang mulai mengenal beras shirataki sebagai bahan makanan yang bermanfaat bagi kesehatan.
Sebelumnya, orang sama sekali tidak tahu apa itu beras shirataki meski kenyataannya sudah sering mengkonsumsinya dalam bentuk jelly. Tapi selain itu, masih ada fakta unik lain seputar beras shirataki yang harus kamu tahu.
Apa itu Beras Shirataki?
Shirataki atau yang lebih banyak dikenal dengan beras shirataki sebenarnya bukanlah beras pada umumnya. Di jepang, shirataki lebih banyak dikenal sebagai mie yang lebih familiar disebut dengan nama shirataki udon atau shirataki noodle. Mie shirataki biasanya digunakan sebagai makanan pendamping yang biasa dimakan dengan sukiaki dan juga qiudon.
Biasanya beras shirataki diperjual belikan dalam bentuk mi kering dan bukanlah dalam bentuk beras. Namun shirataki memiliki arti white waterfall atau air terjun putih dalam bahasa Jepang. Nama ini mengacu pada warna shirataki yang bening dan putih seperti air terjun yang sedang mengalir.
Warna putih atau bening yang ada pada shirataki berasal dari kandungan glukomanan yang ada pada beras ini, yaitu sebuah zat dalam bentuk gula kompleks atau serat larut yang berasal dari ekstrak akar tanaman konjak atau tanaman porang. Jadi, beras shirataki terbuat dari tepung porang yang banyak mengandung glukomanan.
Kamu yang tinggal di Jawa terutama Jawa timur, Jawa Barat dan juga Jawa Tengah pasti sudah tidak asing lagi dengan umbi umbian yang satu ini. Umbi umbian ini disebut dengan nama porang.
Di Indonesia, porang lebih banyak disebut dengan nama iles-iles. Porang dikenal dengan nama konjak atau konyaku di jepang. Biasanya konyaku lebih banyak diolah dalam bentuk jelly dan juga tepung.
Tumbuhan yang tergolong dalam jenis siam atau talas ini memiliki nama latin amorphophallus muelleri. Ini merupakan tumbuhan asli Jepang yang menyebar ke cina hingga bagian selatan Indonesia. Porang biasa ditemukan tumbuh liar di hutan. Tumbuhan ini bahkan bisa hidup hingga usia 5 tahun, bahkan lebih lama lagi di alam liar.
Porang juga dikenal dengan nama devil tangkiam, karena bentuk dan kandungan racun yang ada dalam umbinya. Dalam umbi porang terdapat zat yang bernama kalsium oksalat. Zat kalsium oksalat adalah zat yang akan menyebabkan rasa panas, gatal dan juga rasa tidak nyaman di area mulut serta tenggorokan.
Jika tidak segera tertelan, kalsium oksalat biasanya bisa dihilangkan dengan penambahan asam dan juga garam saat proses pengolahan porang dilakukan. Metode ini mampu menurunkan kandungan kalsium oksalat yang ada pada umbi porang ataupun konjak. Dengan begini, porang bisa dengan mudah diolah dan banyak manfaat porang untuk industri serta juga lebih aman untuk di konsumsi.
Di dunia industri porang atau konjak biasanya diolah menjadi tepung untuk bahan pengental atau emulsifier, campuran lem, kosmetik dan juga bahan penjernih air. Saat ini, Indonesia adalah pengekspor porang terbesar untuk beberapa negara seperti Jepang, China, Vietnam, Myanmar dan juga Australia. Di Indonesia, daerah penghasil porang sudah tersebar di beberapa wilayah seperti Madiun yang terkenal dengan Paidi Porang. Wilayah tersebut sebagai sentra terbesar saat ini.
Glukomanan sebagai bahan utama yang ada pada beras shirataki atau konjak memiliki andil besar membuat beras shirataki menjadi rendah kalori, tinggi serat baik untuk pencernaan sekaligus rendah gula. Beras shirataki sudah ada yang buat di Indonesia loh. Beras Shirataki Ambico merupakan produk olahan porang dari PT. Ambico yang sudah lama di ekspor ke Jepang.
Kandungan Gizi Beras Shirataki
Kandungan gizi beras shirataki dalam 100 gram terdapat 33% lemak, 58% karbohidrat, 10% protein serta 50 gram glukomanan. Dengan kalori yang hanya berjumlah 40 kilo kalori saja membuat beras shirataki cocok dikonsumsi oleh mereka yang sedang menjalani program diet, penderita diabetes, pemilik masalah pencernaan serta orang yang sedang mengalami obesitas.
Sebelum dikenal sebagai beras shirataki yang memiliki kalori yang sangat rendah bahkan nyaris 0 dan viral di mana-mana, konsumsi konjak atau porang telah dilakukan oleh masyarakat cina dan Jepang sejak ratusan tahun lalu.
Di Cina telah tercatat, konsumsi konjak atau porang telah dilakukan sejak 500 tahun lalu. Dan di Jepang, sebuah dokumen tua menyatakan bahwa konjak telah dikonsumsi sejak lebih dari 1500 tahun sebagai makanan yang bermanfaat untuk detoksifikasi atau menghilangkan zat racun didalam tubuh.
Beras shirataki yang terbuat dari konjak atau porang ini dikenal sebagai makanan pemurni darah selama ratusan tahun lalu oleh masyarakat Jepang. Di dalam porang atau konjak terdapat berbagai macam vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, diantaranya zat besi, mangan, fosfor, kromium dan juga kalsium. Makanya manfaat porang untuk Kesehatan manusia sangat banyak.
Dalam banyak penelitian yang dilakukan oleh beberapa Universitas di Amerika, salah satunya Universitas Houston menyebut bahwa konjak adalah makanan super atau makanan ajaib karena merupakan makanan sehat yang tinggi alkaline, rendah kalori, tinggi vitamin mineral dan juga tinggi serat.
Alkaline dibutuhkan untuk menyeimbangkan pH yang ada di dalam tubuh akibat konsumsi berbagai macam makanan yang tinggi asam seperti daging, ikan, kacang-kacangan dan juga kerang-kerangan. Alkaline sendiri biasanya ditemukan dalam sayuran, buah dan juga rumput laut. Zat ini mampu menjaga tubuh kita dari radikal bebas serta mampu mencegah kanker.
Harga Beras Shirataki
Beras shirataki dijual dengan harga bervariasi mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu per kilogram tergantung merek dan asal porduksi beras shirataki. Beras shirataki harganya memang mahal karena proses pengolahannya memang tidak mudah karena harus dipastikan kandungan glukomanannya.
PT. Ambico salah satu produsen lokal yang telah memproduksi beras shirataki sejak lama dan mengekspor ke Jepang. Saat ini porang lagi booming di Indonesia dan banyak masyarakat yang sudah kenal dan penasaran dengan hasil olahan porang salah satunya beras shirataki ini sehingga produk beras shirataki dan olahan porang lainnya sudah diminati oleh masyarakat Indonesia.
Beras shirataki banyak dijual saat ini di supermarket dan toko online. Hanya pastikan kamu benar-benar mengecek ketersediaan dan keaslian beras shirataki tersebut jangan sampai kamu tertipu.
Nah itulah beberapa fakta dari beras shirataki yang unik bergizi dan juga rendah kalori. Gimana? Nggak sabar pengen cepat-cepat nyobain beras ini kan?