Siapa yang tidak tahu umbi porang pohon? Kepopulerannya sebagai komoditas ekspor menjadikan porang banyak dibudidayakan. Harga jualnya tinggi, sehingga sangat menguntungkan jika dijadikan tanaman budidaya. Permintaan porang semakin naik karena bisa dimanfaatkan untuk berbagai bahan baku.
Porang merupakan jenis umbi-umbian. Banyak yang sukar membedakannya dengan tanaman berumbi lain, seperti suweg. Karena itulah, akan dijelaskan ciri-ciri porang dan berbagai pemanfaatannya dalam bidang industri dan kesehatan. Lalu, berapa harga porang saat ini? Berikut penjelasannya:
Mengenal Porang dan Ciri-Cirinya
Porang adalah jenis tanaman semak (herbal) berumbi dengan nama latin Amorphophallus Muelleri Blume. Tanaman tersebut naik daun setelah pembudidaya asal Jawa Timur berhasil mengekspornya dengan omzet miliaran. Sering kali porang disebut dengan iles-iles.
Umbi porang mempunyai kandungan utama berupa glukomanan sebesar 45%. Dalam umbi porang juga terdapat asam amino, protein, fosfor, mangan, dan kalsium. Porang juga memiliki serat yang tinggi, sehingga sering dimanfaatkan di berbagai kebutuhan.
Banyak yang kesulitan membedakan antara porang dengan walur dan suweg. Karena itu, berikut diberikan ciri-ciri dari porang:
- Porang mempunyai daun berujung runcing dan lebar. Warna daunnya hijau muda. Pada setiap batang, biasanya ada empat daun majemuk.
- Kulit dari batang porang halus. Tingginya bisa mencapai 1,5 meter. Warna batangnya hijau dengan belang-belang putih.
- Umbi porang berwarna oren kekuningan. Seratnya halus dan tidak memiliki bintil.
- Akarnya berupa akar primer yang biasa tumbuh di usia porang 7—14 hari. Akar porang dapat tumbuh di pangkal batang maupun muncul dan menyelimuti bagian umbi.
- Setiap pertemuan cabang pada batang porang terdapat katak atau bulbil yang digunakan sebagai bibit.
Manfaat Porang
Umbi porang pohon punya manfaat di berbagai sektor. Banyak dunia industri, kesehatan, dan olahan makanan yang menjadikan umbi porang sebagai salah satu bahan bakunya. Kandungan utama konjac glucomannan membuat porang memberikan manfaat besar yang di antaranya yaitu:
- Umbi porang adalah materi baik sebagai perekat kertas yang alami.
- Dimanfaatkan dalam pembuatan wol, kain katun, dan pengkilap kain.
- Porang dijadikan bahan campuran pembuatan kertas karena kandungan konjac-nya. Kertas menjadi tahan lama dan lebih kuat.
- Glukomanan dimanfaatkan sebagai bahan dasar di industri kimia dan farmasi.
- Tepung porang yang mengandung glukomanan dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
- Umbi porang mengandung serat sebanyak 25% yang memperlambat perut kosong dan mempercepat kenyang. Serat tersebut baik untuk diet penderita diabetes dan mengatasi sembelit.
- Porang dimanfaatkan sebagai bahan baku camilan keripik dan agar-agar.
- Tepung porang bisa diolah menjadi kue dan roti. Porang juga digunakan pada makanan shirataki dan konnyaku.
- Kandungan konjac di umbi porang dimanfaatkan untuk perekat dan pengental es krim, sehingga tidak gampang leleh.
- Asam oksalat dalam umbi porang membantu proses penyerapan kalsium yang meningkatkan fungsi saraf dan otot.
- Porang digunakan sebagai lem yang ramah lingkungan.
- Glukomanan dalam porang bermanfaat untuk membersihkan air yang tercemar. Digunakan pula untuk memurnikan keloid dari bir, minyak, serta gula.
Harga Porang
Porang terus mengalami perubahan harga. Pada tahun 2019, porang basah dijual Rp4.000 satu kilonya. Jika dibuat irisan kering, harganya mencapai Rp35.000/kilogram. Pada tahun 2020, harga porang basah dan irisan keringnya mengalami kenaikan dua kali lipat.
Selama tahun 2021, harga jual porang cenderung tetap. Tapi di tahun 2022 ini, porang mengalami penurunan harga. Saat masih basah, porang dihargai Rp2.200/kilogram, sedangkan irisan kering Rp22.000. Tapi olahan tepung porang masih tinggi harganya, yakni Rp160.000.
Demikian penjelasan terkait umbi porang pohon yang punya banyak manfaat. Tumbuhan yang juga disebut iles-iles tersebut dimanfaatkan bagian umbinya. Meskipun harganya turun, umbi porang masih dicari untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku industri.