Daftar Isi Artikel
Budidaya porang di Indonesia masih diharapkan dapat semakin berkembang. Pangsa pasar yang luas menandakan bahwa masih terbukanya kesempatan petani porang untuk meraih keuntungan. Hanya saja masih banyak orang yang mau menanam porang belum terlalu mengerti tentang perbedaan bibit porang katak dan umbi.
Pemahaman tentang bibit porang yang menyeluruh bisa jadi langkah awal petani porang yang berhasil, hingga taraf hidupnya meningkat berkat menanam Si Umbi Emas ini. Tetapi, ada pula petani porang yang gagal.
Tentunya kegagalan ini menjadi salah satu ketakutan bagi petani pemula yang baru ingin mencoba menanam porang. Kegagalan biasanya terjadi karena pemilihan bibit porang, pola tanam dan perawatan yang tidak tepat.
Baca juga : Ini Penyebab 70% Petani Porang Pemula Gagal
Untuk menghindari kegagalan menanam porang, sebaiknya petani pemula mempelajari dahulu ilmu atau tata cara budidaya porang yang baik. Salah satunya dengan mengetahui seluk beluk bibit yang akan digunakan.
Sebab, menanam porang dapat dilakukan melalui beberapa jenis bibit, yaitu bibit katak atau bulbil, bibit umbi, bibit biji yang berasal dari bunga/spora, serta bibit cabutan.
Dalam pembahasan kali ini akan dijelaskan perbedaan bibit katak porang dan umbi. Apa saja perbedaan antara keduanya? Simak penjelasan kami di bawah ini
Bibit Katak Porang
Bibit katak porang atau yang disebut juga bulbil adalah buah porang yang muncul pada pangkal atau ketiak daun yang terdapat pada tanaman porang.
Keberadaan katak merupakan pembeda antara porang dengan jenis tanaman iles-ilesan lainnya. Sebab, katak hanya terdapat pada tanaman porang, tidak ada pada iles-ilesan lain seperti suweg.
Baca juga : Perbedaan Porang dan Suweg, Walur, Iles-iles Ini Ciri Khasnya!
Jadi, bibit katak merupakan bibit yang digunakan untuk budidaya porang yang berasal dari buah yang muncul pada pangkal atau ketiak daun tanaman porang.
Bibit katak banyak dipilih oleh petani karena perawatan pra tanam dan cara tanam yang mudah. Biasanya petani pemula lebih senang memilih bibit katak sebagai bibit untuk awal budidaya tanaman porang.
Cara Mendapatkan Bibit Katak
Untuk mendapatkan bibit katak yang baik, petani harus menunggu hingga buah katak itu jatuh/lepas sendiri dari tanaman porang yang diambil ketika pohon porang telah dorman. Dorman adalah masa ketika pohon porang mati sendiri saat memasuki musim kemarau.
Katak yang dipetik sebelum jatuh sendiri atau sebelum dorman, akan menjadi bibit katak yang kualitasnya tidak bagus. Petani porang biasa menyebutnya dengan bibit katak cabutan/potesan yang akan membuat pertumbuhan tanaman porang nanti kurang baik. Bisa jadi tidak cepat besar atau mudah busuk.
Sedangkan bagi petani pemula yang belum memiliki tanaman porang sendiri, bibit katak bisa didapatkan melalui pembelian secara langsung dari penjual.
Tetapi, bagi yang di daerahnya belum ada penjual bibit porang, bisa pula mendapatkannya dengan pembelian secara online. Saat ini telah banyak penjual bibit porang, termasuk bibit katak di berbagai marketplace.
Harga bibit katak cenderung mahal, yaitu berkisar antara 150 ribu rupiah hingga 350 ribu rupiah per kilogramnya. Sedangkan isi per kilogramnya antara 100 sampai 300 buah, tergantung dari ukuran katak tersebut.
Proses Pengelolaan Bibit Katak Pra Tanam Hingga Panen
Setelah memperoleh bibit katak, langkah selanjutnya adalah penyimpanan bibit sebelum ditanam di lahan. Penyimpanan bibit katak lebih mudah serta bibit tidak mudah busuk. Bibit katak bisa disimpan dalam waktu yang cukup lama. Penyimpanan cukup disimpan di tempat yang bernaungan atau beratap.
Ketikan penanaman, bibit katak cukup diletakkan pada lubang tanam dan dikubur dengan tanah. Tidak diperlukan meletakkan katak secara khusus. Sebab tunas tumbuh dapat tumbuh dari beberapa sisi bibit katak. Dari satu bibit katak, akan muncul beberapa tunas nantinya.
Masa panen untuk menghasilkan umbi produksi minimal 2 musim. Untuk porang yang ditanam dari katak super, dalam satu musim bisa menghasilkan umbi seberat 2-2,5 kg. Katak super yaitu katak yang berukuran besar dan tanpa cacat.
Bibit Umbi Porang
Umbi adalah bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai cadangan makanan bagi tumbuhan tersebut. Letaknya terkubur di dalam tanah di pangkal atau di bawah pohonnya. Begitu juga dengan umbi porang, merupakan bagian dari tanaman porang yang terkubur dan menunjang pohon porang dari dalam tanah.
Untuk membudidayakan porang, pembibitan dapat dilakukan dari umbi tersebut. Oleh karena itu, bibit yang berasal dari umbi disebut bibit umbi.
Cara Mendapatkan Bibit Umbi
Bibit umbi diperoleh dari umbi yang dipanen oleh petani tetapi ukurannya masih kecil dan belum menjadi umbi produksi. Dengan kata lain merupakan umbi yang belum layak jual. Bibit umbi yang berkualitas bagus adalah bibit umbi yang diambil atau dipanen setelah tumbuhan porang memasuki masa dorman.
Sama halnya dengan bibit katak, bibit umbi bisa dibeli secara langsung kepada penjual maupun secara online. Harga bibit umbi lebih murah dibanding bibit katak, yakni kisaran 15 ribu rupiah hingga 30 ribu rupiah per kilogram. Jauh lebih murah dari bibit katak. Tetapi isi per kilogramnya sedikit, antara 2 sampai 10 umbi saja.
Bibit Umbi Pra Tanam Hingga Panen
Sebelum masuk masa tanam, penyimpanan bibit umbi harus dilakukan dengan hati-hati. Karena jika penyimpanan bibit umbi tidak tepat, dapat mengakibatkan kebusukan. Terutama bagi bibit yang terdapat luka atau goresan pada umbi.
Sebaiknya bibit umbi disimpan pada rak-rak di tempat yang lembab dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Masa simpan bibit umbi tidak bisa lama. Oleh karena itu, bibit umbi disarankan segera ditanam pada musim tanam berikutnya, atau musim tanam terdekat dari sejak panen.
Baca juga : Cara Menanam Umbi Porang agar Cepat Panen
Cara penanaman bibit umbi harus menghadap ke atas saat disimpan di lubang tanam. Sebab tunas akan sulit tumbuh jika bibit umbi diletakkan terbalik. Bahkan rawan tidak tumbuh. Bagian atas adalah bagian di mana tunas sebelumnya tumbuh. Bibit umbi hanya akan menumbuhkan satu tunas.
Porang yang ditanam dengan bibit umbi dapat dipanen dalam waktu lebih cepat dibanding dengan yang ditanam dari bibit katak. Dalam satu musim, bisa memperoleh umbi dengan berat 2 kg ke atas. Sedangkan jika ditanam selama dua musim, bisa mencapai 5-6 kg per umbinya.
Tabel Perbedaan Bibit Porang Katak dan Umbi
Supaya lebih jelas, perbedaan antara bibit porang katak dan bibit umbi, kami tuangkan dalam tabel di bawah ini:
NO | BIBIT KATAK | BIBIT UMBI |
1 | Harga lebih mahal, antara 150-350 ribu rupiah per kilogram | Harga lebih murah, kisaran 15-30 ribu rupiah per kilogram |
2 | Isi bibit 100-300 butir per kilogram | Isi bibit 2-10 butir umbi per kilogram |
3 | Masa simpan bibit lebih panjang | Masa simpan lebih pendek |
4 | Penyimpanan bibit lebih mudah, serta tidak mudah busuk | Penyimpanan harus lebih hati-hati, karena jika penyimpanan tidak tepat, bibit rentan busuk (terutama umbi yang terdapat luka atau goresan) |
5 | Akan tumbuh beberapa tunas dari satu bibit katak | Hanya akan tumbuh satu tunas dari satu bibit umbi |
6 | Cara penanaman bebas | Bibit umbi harus ditanam dengan menghadap ke atas |
7 | Masa panen lebih lama, minimal 2 musim | Bisa panen dalam satu musim |
Dengan mengetahui perbedaan bibit porang katak dan umbi, maka dapat pula disimpulkan kelebihan dan kekurangan dari keduanya. Dengan demikian petani porang pemula atau calon petani porang dapat memilih penggunaan bibit yang sesuai dengan kebutuhan.