Masih banyak yang mempertanyakan tentang musim tanam porang. Seperti maksud dari 1 atau 2 musim tanam porang. 1 musim tanam porang tidak bisa disamakan dengan waktu 1 tahun karena sejatinya tanam porang itu hanya butuh waktu 6-8 bulan saja.
Kita tahu kawan, yang namanya bibit porang itu ada bibit umbi dan bibit bulbil atau bibit katak. Kalau kita budidaya porang pakai bibit katak porang ini kalau ditanam, bisa menghasilkan umbi porang dengan berat sampai dengan 1 kilogram lebih. Gimana caranya? Akan kita kupas lebih jelasnya disini.
Masa tanam porang biasanya mulai di bulan Agustus, September dan terakhir bulan Oktober. Jadi, bibit katak porang ketika kita tanam ini mulai Agustus atau September atau Oktober selama 3 bulan ini saja biasanya waktu tanam awal musim penghujan di daerah saya.
Kemudian yang disebut 1 musim tanam porang itu mulai dari turun hujan sampai dengan bulan Maret. Jadi, Maret tanaman tersebut dorman. Ketika dorman maka tanaman porang akan mati. Batangnya mati dan jatuh sendiri bibit kataknya.
Biasanya pada bulan Maret tanaman porang itu akan berwarna kuning, mati dan daunnya layu. Pada saat ini kita tunggu bibit katak porang ini jatuh sendiri dari tangkainya.
Jangan melepaskan biji katak porang dari tangkainya secara paksa. Biarkan bibit kataknya jatuh sendiri, baru kita simpan. Ini yang disebut 1 musim tanam porang.
Sementara itu, umbinya kita biarkan masih di dalam tanah. Umbi porang yang masih dalam tanah akan tumbuh kembali ketika musim hujan.
Jadi, pertumbuhan awal dimulai ketika musim hujan dan bulan Maret ia mati. Inilah yang dinamakan satu musim tanam porang. Perhitungan 1 musim ini tidak sama dengan 1 tahun.
Bulan Maret, April sampai November disebut fase dormansi atau dorman. Pada bulan November tanaman porang akan tumbuh lagi dan semakin besar umbinya didalam tanah.
Batangnya otomatis juga akan semakin besar. Maka dari itu, kataknya bisa menghasilkan biasanya paling minim 10 biji katak di tangkainya tadi. Lalu, bulan Maret kataknya mati dan kita ambil lagi. Ini yang disebut 2 musim.
Contoh sederhananya begini supaya lebih gampang dipahami. Kita tanam pada musim tanam porang pertama pada bulan November 2021 sampai Maret 2022. Pada musim pertama ini kita bisa panen bibit katak porang dan umbi porangnya biarkan saja dalam tanah jangan dibongkar dulu.
Kemudian bulan April 2022 sampai November 2022 ini masa dorman. Jadi pada masa ini umbi porang yang kita biarkan dalam tanah bisa tumbuh lagi. Berarti tanaman porang yang kita tanam pada bulan November 2021 sudah memasuki musim kedua dia tumbuh.
Pada bulan Maret 2023 sudah mulai mati lagi karena sudah masuk fase dorman dan kita sudah bisa panen bibit katak dan umbi porang yang musim sebelumnya belum kita bongkar.
Namun kalau Anda panen umbi porang di bulan Maret itu biasanya harga porang cenderung murah karena kadar air porang masih tinggi.
Sudah jelas yah maksud 1 musim tanam porang ini. Kalau 1 biji katak porang yang ditanam pada musim pertama itu yang tumbuh bukan hanya 1 batang sebenarnya. Kalau pengolahan tanahnya bagus, bisa tumbuh dua, tiga bahkan sampai empat batang.
Musim tanam porang maksudnya musim selama pertumbuhan tanaman porang ketika musim hujan berakhir atau dia mulai mati ketika mendekati musim kemarau itu yang disebut 1 musim.
Kemudian Maret sampai November tadi itu disebut fase dorman atau dormansi itu waktu istirahat. Apakah umbinya mati? Tidak. Umbi tersebut nantinya akan tumbuh lagi dibulan November dan mati lagi dibulan Maret tahun depannya. Ini yang disebut 2 musim tanam porang.
Nah, sudah jelas ya, untuk 2 musim tadi bukan berarti 2 tahun. Semoga bisa menjadi panduan bagi kawan semua dalam budidaya porang.