Porang merupakan bahan pangan dan industri yang sudah eksis, sejak masa penjajahan Jepang. Tanaman ini sangat populer di beberapa negara dan dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan termasuk makanan. Cara memasak porang pun tidak boleh sembarangan.
Seperti diketahui, porang bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan. Untuk mengolah porang menjadi makanan tentu harus memperhatikan beberapa hal. Berikut cara yang harus diterapkan dalam pengolahan porang, antara lain:
1. Pengolahan Porang Menjadi Tepung
Porang bisa diolah menjadi bahan tepung alternatif. Tentu saja setelah melalui proses pengolahan, sehingga bisa dikonsumsi oleh masyarakat. Cara memasak porang untuk diolah menjadi tepung sebenarnya tidak terlalu sulit. Berikut langkah-langkahnya:
- Silahkan cuci umbi porang hingga bersih.
- Kemudian lakukan penyortiran terlebih dahulu untuk memastikan kualitas terbaik.
- Selanjutnya silahkan potong porang tipis-tipis.
- Jika sudah, silahkan keringkan dengan sempurna.
- Apabila sudah benar-benar kering silahkan lanjutkan proses penggilingan menjadi tepung. Gunakan mesin yang untuk mendapatkan hasil yang halus dan rata.
- Lakukan penyortiran sekali lagi untuk memisahkan tepung murni dari partikel pati maupun yang lainnya.
- Kemudian tepung bisa dikemas atau diolah menjadi bahan utama pembuatan makanan yang lezat dan bergizi.
2. Pengolahan Porang Menjadi Shirataki
Shirataki terbuat dari campuran konjak tepung dengan air dan air kapur. Cara memasak porang menjadi shirataki tidak terlalu rumit. Shirataki ini, biasanya digunakan dalam membuat berbagai makanan seperti sukiyaki dan gyudon. Berikut langkah-langkah yang harus diikuti, antara lain:
- Silahkan bersihkan porang terlebih dahulu dengan mencucinya hingga bersih.
- Kemudian silahkan iris tipis-tipis dengan ketebalan 5-7 mm.
- Susun porang di atas nampan berlubang dengan rapi.
- Setelah itu keringkan hingga mencapai kadar air kurang lebih 12%.
- Apabila menggunakan panas matahari maka membutuhkan waktu kisaran 3-4 hari. Namun jika menggunakan oven atau pengering otomatis membutuhkan waktu 2,5 jam dengan suhu panas 80 derajat celcius.
- Cara memasak porang berikutnya agar bisa menjadi shirataki adalah menggiling keripik tersebut hingga menjadi tepung.
- Kemudian silahkan pisahkan antara manaan dan tepungnya menggunakan 2 cara pemisahan yaitu ayakan atau blower.
- Untuk manaan yang dihasilkan harus segera dikemas atau diolah, karena jika dibiarkan terlalu lama akan berkurang daya rekatnya.
- Untuk membuat shirataki, silahkan larutkan manaan dengan air menggunakan perbandingan 3 gr manaan yang dilarutkan dalam 100 cc air.
- Aduk kurang lebih selama 2 jam.
- Selama proses pengadukan jangan lupa tambahkan bahan penguat seperti garam kalsium.
- Apabila campuran sudah mengeras, maka cetak menggunakan cetakan bihun untuk membuat shirataki.
- Berikutnya silahkan rendam shirataki dalam larutan kalsium atau kapur sirih.
- Karena produk ini tidak mampu bertahan lama, maka harus disimpan pada suhu yang terjaga.
- Jika ingin dikonsumsi, silahkan rebus dalam air mendidih kisaran 15 menit.
3. Pengolahan Porang Menjadi Keripik
Selain dibuat tepung dan shirataki, porang juga bisa dibuat menjadi keripik. Terdapat 4 tahap pengolahan yaitu perendaman, penjemuran, pengukusan hingga penggorengan. Berikut langkah-langkahnya:
- Silahkan iris tipis-tipis porang yang sudah dipanen.
- Kemudian cuci dengan air mengalir dan tiriskan.
- Rendam potongan tersebut dalam air yang sudah diberikan tambahan garam kasar dan kapur injet selama kurang lebih 3-4 hari. Pastikan air diganti setiap hari.
- Cuci porang dengan air mengalir, lalu rendam kembali dengan air garam dan lumuri dengan abu gosok. Rendam selama 2-3 hari.
- Jemur hingga kering dan kukus selama kurang lebih 3 jam.
- Jemur kembali hingga kering lalu goreng hingga menjadi keripik.
Itulah cara memasak porang menjadi beberapa olahan makanan yang bisa dikonsumsi. Proses memasak dan pengolahan porang harus diperhatikan dengan baik agar menghasilkan olahan yang enak dan bisa dinikmati dengan baik.