Salam sejahtera kawan, kali ini kita akan bahas pertanyaan yang masuk tentang masa panen tanaman porang yang bagus. Seperti diketahui saat ini banyak petani pemula yang mencoba budidaya porang dan masih bingung dengan berapa lama sih tanaman porang ini bisa dipanen.
Bibit katak atau bulbil merupakan ciri utama tanaman porang. Kalau tanaman porang itu pasti menghasilkan biji katak, beda dengan suweg, walur dan iles iles yang tidak menghasilkan biji katak.
Katak atau bulbil ini kita tanam 1 musim, kita menggunakan satuan bahasa musim bukan tahun (karena tumbuhnya ini ketika musim hujan). Jadi, ketika musim hujan dia akan tumbuh. Ketika awal musim hujan atau sebelum musim hujan kita tanam. Sekitar bulan Maret, dia mulai dorman, batangnya sudah mati.
Bibit katak porang biasanya sebelum atau awal musim hujan di bulan September, Oktober s/d Desember sudah ditanam, nanti ketika bulan Maret dibongkar akan bisa menghasilkan umbi mini. Tapi sebaiknya jangan dibongkar dahulu, kita tunggu musim berikutnya. Artinya, biarkan umbi porang ini didalam tanah. Sampai musim berikutnya, dia akan tumbuh lagi.
Jadi, sebenarnya pada tahun pertama kita sudah bisa panen. Masa panen tanaman porang berkisar 6 – 8 bulan saja. Akan tetapi panen bibit katak porang itu biasanya di bulan Maret pada saat tanaman porang memasuki masa dorman sehingga batangnya mati, kemudian biji katak atau bulbil nya ini lepas sendiri dari pohonnya, baru bisa kita panen.
Jadi tahun pertama kita sudah panen namun bukan panen umbi, tapi panen bibit katak porang atau bulbil tadi. Kemudian, kataknya tadi disimpan. Bagaimana cara menyimpan bibit katak porang?
Siapkan rak-rak an seperti ayakan pasir, lalu taruh diatasnya dengan dihampar tipis. Itu cara untuk nyimpen bibit katak yang baik tadi.
Lalu, bagaimana dengan umbinya? Bulan Maret itu apakah dibongkar atau diambil dulu apa dibiarkan? Sarannya paling bagus, dibiarkan saja tetap dalam tanah di gulutan tadi.
Jadi batangnya mati, namun umbinya tetap ada di dalam, meskipun tidak produksi dan akarnya sudah mati. Namun posisinya didalam tanah umbi tidak membusuk asalkan tidak tergenang air.
Baca juga : Kelebihan dan Kekurangan Umbi Porang yang Tidak Dibongkar
Tahun depan ketika hujan datang, dia akan tumbuh lagi. Batang yang di ranting itu kataknya semakin banyak.
Jadi, katak yang kita tanam di tahun pertama, nanti dia tumbuh lagi biasanya. Bulan Maret kita ambil kataknya untuk disimpan di rak-rak ayakan pasir itu.
Pada tahun kedua, dia tumbuh lagi dan cabangnya semakin banyak. Ini di setiap ranting tanaman porang akan keluar biji kataknya. Bulan Maret dia mati atau dorman lagi baru kita panen kataknya lagi seperti tahun pertama tadi. Jadi, tahun pertama kita sudah panen biji kataknya, tapi panen umbi porang ditahun kedua.
Apabila sudah masuk masa dorman di bulan Maret-April bibit kataknya sudah bisa kita panen, terus umbinya dibiarkan saja dulu di gulutan itu, tidak usah dibongkar. Kalaupun dibongkar di bulan Maret April itu harga porang masih murah.
Jadi kita tunggu di bulan berikutnya saat kemarau atau benar benar hujan sudah tidak ada seperti di bulan Mei-Juni dibongkar itu sudah bisa.
Kenapa kok dibongkar di bulan bulan itu? Karena rendemen atau kadar air tadi sudah mulai berkurang. Jadi nanti bongkarnya diatas bulan Mei.
Pada bulan Maret dan April itu sudah mati tapi ndak usah di bongkar, kalau mau harga lebih tinggi, bisa di bulan Mei juni atau Juli itu harganya luar biasa. Jadi kesimpulannya, bibit porang tadi kita panen selama 2 musim atau minimal 2 tahun.
Apakah masa panen tanaman porang bisa sampai 3-4 musim atau 4 tahun?
Boleh. mau di panen 3 tahun boleh mau 4 tahun pun boleh.
Apakah umbi Porang dibawah itu busuk?
Tidak. Jadi, umbi akan tetap semakin besar pada musim berikutnya. Ia akan tumbuh lagi semakin besar. Dan setiap tahun kita bisa panen kataknya.
Jadi untuk 1 butir bibit katak ini dalam 1 musim bisa menghasilkan 3 butir. Kalau nutrisi dalam tanah tadi tercukupi atau pupuk komposnnya banyak, ini bisa menghasilkan satu, dua, tiga bahkan bisa menghasilkan 4 batang dan masing masing tadi mengeluarkan bulbil. Jadi bisa untung dong, 1 butir bisa menghasilkan 3-4 butir terus. Kataknya bisa kita simpan nanti di tanam di lahan berikutnya.
Baca juga : Kapan Waktu Tanam Porang yang Tepat?
Jadi misalkan ada lahan 10 hektar. Pada tahun pertama tidak usah ditanami seluruhnya. Kita cukup memaksimalkan 1 atau 2 hektar saja. Kemudian di tahun kedua lahan itu sudah bisa kita tanami semua dari hasil panen bibit katak porang di lahan pertama tadi.
Jadi lebih hemat karena kita sudah tidak membeli bibit lagi karena biaya produksi tanaman porang itu hampir 50% habis di biaya pembelian bibit katak porang maupun bibit umbi porang.
Apakah Porang di musim pertama itu sudah bisa dipanen?
Itu sebenarnya sudah bisa kalau diatas 5 ons itu sudah bisa cuman sayang toh kalau cuman 5 ons atau 8 ons bahkan 1 kilo itu kan sangat sayang sekali kalau dipanen.
Lebih baik tetap di tanam dan baru panen untuk tahun berikutnya. Jadi, 1 butir ini 1 musim atau 6 bulan atau satu musim hujan, dia akan sebesar ini.
Logikanya, kalau 1 musim sebesar ini kalau kita asumsikan dalam waktu 2 musim atau 2 tahun itu menghasilkan 2 kilo itu kan sangat mungkin. Bahkan di daerah saya kalau 2 musim itu bisa menghasilkan 4 kilo 5 kilo, tapi kita buat estimasi terendah aja 2 kilo.
Kita pakai lahan tanpa naungan. Jadi kita fokusnya di lahan tanpa naungan dan nanti Porang itu bisa hidup di lahan apa saja. Jadi kalau 1 musim itu besarnya cuman sekitar 2-5 ons. Kalau nutrisi dan pupuknya banyak itu bahkan ada yang bisa menghasilkan 1,5 kilo.
Jadi logikanya, kalau 1 musim sebesar ini kalau kita asumsikan 2 musim atau 2 tahun ini bisa menghasilkan 2 kilo insya Allah. Harga porang yang bagus nanti diatas bulan Mei atau Juli. Jadi kita panen pada waktu itu udah kemarau. Porang ini tidak rentan busuk karena sudah kemarau.
Begitulah penjelasannya, mudah mudahan sukses kawan. Kita tetap semangat kita fokus karena Porang adalah kebutuhan dunia dan optimis tanaman ini nanti suatu saat jadi ikon Indonesia, salam dahsyat luar biasa petani porang Indonesia.